Arkeologi ke sangiran

Sangiran - adalah nama desa di salah satu kota Sragen Barat, 20 km Utara kota Surakarta (solo) Jawa Tengah. Luas area daerah Sragen 56 km persegi. dimana Sangiran adalah salah satu tempat Para Arkeolog untuk melakukan sebuah penelitian benda purba.

Sangiran tidak hanya di kenal oleh daerah Indonesia saja, melainkan di kenal hingga ke manca negara karena tempat kalangan peneliti situs Arkeolog bersejarah dari peradaban manusia burba.

Gambar Musium Manusia purba

Menurut pakar Arkeolog asal manca negara dantang ke lokasi Sangiran

Konon cerita sangiran adalah kubah, yang di namakan kubah sangiran. Puncak kubah pelan perlahan terbuka oleh proses Erosi

Gambar Musium Peneliti

Cerita penenuan situs Arkeolog sangiran bermula dari kedatangan Gustav Heinrich Von Koeingswald sekitar tahun 1930. Ketika ia melakukan penelitian di sangiran bahkan musium pun belum ada.

Gambar Musium Manusia Purba Berburu

Segala kegiatan di lakukan di salah satu tokoh masyarakat bernama bapak Toto Marsono (lurah desa), yang ikut turut membantunya dan semua hasil penelitiannya di tampung rumah bapak Toto pada waktu itu.

Gambar musium fosil Sangiran

Gustav Heinrich Von Koeingswald juga mengajarkan ilmu kepada masyarakat setempat untuk memperoleh ketrampilan dalam melakukan penggalian fosil purba.

Dunia mulai menoleh ke sangiran pada tahun 1934, hingga saat ini pula para peneliti Arkeolog dari berbagai dunia mulai berdatangan ke sangiran Sragen melakukan penelitian bersama Gustav Heinrich Von Koeingswald dan pemerintah setempat. Walau sebagian turis asing antusias hanya ingin melihat hilir mudik berdatangan ke sangiran.

Musium Sangiran Sragen

Pada tahun 1974 barulah berdiri musium sederhana sangiran untuk menampung hasil penemuan fosil-fosil yang sudah di temukan. Dan pada tahun 1980 di bangunlah musium situs sejarah yang memadahi.

Gambar Fosil Gading gajah musium Sangiran

Komite World Heritage UNESCO pada peringatan yang ke-20 di Merinda, Mexico pada tahun 1996 menetapkan kawasan Sangiran sebagai kawasan World Heritage (warisan dunia).

Gambar fosil-fosil purba sangiran

Hingga saat ini musium ramai pengunjung domestik lokal maupun wisata dari mancanegara. Dari kalangan biasa, baik dari kalangan pelajar maupun kalangan para pakar Arkeolog yang ingin mengadopsi sejarah sangiran untuk di jadikan bahan mata pelajaran sekolah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »