Gunung Pencit Menyimpan Sejarah

Dulu, bukit Pencit di kelilingi sungai Kalidengkeng, dimana Sungai tersebut terkenal sejarah Joko Tingkir melintas di sungai Kalidengkeng dengan Perahu Getek yang di tumpanginya dalam perjalanan dari Banyu Biru menuju Demak Semarang.

Sungai berlekuk dan berliku-liku membentang dari selatan ke ke utara menembus Bengawan Solo masih membekas hingga saat ini, dan Bekas Sungai itu masih nampak asli walau pelan perlahan tertimbun sampah.

Konon cerita bukit Gunung Pencit sebagai tempat menyelamatkan diri para pengungsi  warga sekitar yang menjadi korban banjir jebolnya Tanggul Kalidengkeng ketika musim hujan tiba.

https://www.mysomer.com/2019/08/gunung-pencit-menyimpan-sejarah.html

Gunung pencit adalah gunung tertinggi yang berada di Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Membelah dua Desa antara Kedungjambal dan Desa Tumpukan Karangdowo Klaten.

Walau nama Gunung Pencit tidak setinggi Himalaya, Gunung pencit menyimpan sejarah para Kyai di zamanya yang terkenak masih sulit mencari makan di kehidupan sehari-hari.

Tinggi Gunung Pencit sendiri kurang lebih sekitar 100 meter dari permukaan Bumi, tepat di lereng Gunung sebelah barat terdapat Sungai Kalidengkeng yang penuh bersejarah. Dan sementara sebelah timur, selatan dan utara pemukiman warga Dukuh Jambal Dan Jarum Pencit.

Gunung Pencit hanya di penuhi tumbuhan jati Mengelilingi diameter gunung, Puncak sebelah barat dengan jalan setapak adalah Pemakaman, dimana makaman tersebut menyimpan sejarah dari Gunung itu sendiri.

Sejarah Cikal Bakal Gunung Pencit adalah Ky. Jayeng Kusumo, orang pertama yang di kebumikan di Puncak Gunung Pencit. Dan tidak lepas dari Sejarah Ky. Jayeng Kusumo di kebumikan di Puncak Gunung Pencit, juga terdapat Sejarah Sang Ky. Danu Kusumo yang di kebumikan di lereng Gunung Pencit sebelah Utara.

Ky. Danu Kusumo di kenal sebagai Adik Ky. Jayeng Kusumo yang bersama sama mengembara Ngemban Tugas di wilayah tersebut.

Ky. Jayeng Kusomo serta adiknya Ky. Danu Kusumo, keduanya adalah Tokoh Ternama di Zaman Ky. Ageng Sutowijoyo di bukit Majasto Yang terkenal Bumi Harum, Ky. Ageng Banjaransari di bukit Taruwongso, Ky. Ageng Joko Pekik di bukit Mbeluk.

https://www.mysomer.com/2019/08/gunung-pencit-menyimpan-sejarah.html

Mereka semua adalah Tokoh Pengembara menyebarkan Agama Islam yang di kenal Kyai Kejawen dalam Adat Jawa bernuansa Islam. Konon, Para Kyai tersebut berguru dan pengikut Ky. Sunan Bayat yang berada di Klaten.

Pada Akhirnya, mereka di Tugaskan di setiap wilayah masing-masing, dan Bersepakat jika meninggal di kebumikan di antara Bukit-bukit tersebut sebagai Simbol Sejarah.

Baca juga : Sejarah Kali Dengkeng Lawas dan Baru

Hingga saat ini, Gunung Pencit masih terlihat Asri keaslianya. Akan tetapi tak setenar Ky. Ageng Sutowijoyo bukit Majasto dan Ky. Ageng Banjaransari bukit Taruwongso yang setiap Malam Jum'at penuh orang berbagai penjuru yang Berziarah ke makam.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »