Penghormatan terahir | Kisah islam

Hari ini, adalah hari terahir menghembuskan nafas di dunia. Meninggalkan istri anak dan cucu sama sekali belum di katakan ikhlas melepas kepergianya.

Keriput di wajah sang bapak yang terlahir tidak lepas dari adat jawa dan islam (gedang roboh). Tidak ada di kata sejak kecil anak-anaknya selalu bersikeras untuk berpendidikan materi pelajaran sekolah, walau hanya sedikit menyangkut tentang Agama Islam selalu mendapat bimbingan ketika masih dini.

Sedikit banyaknya ilmu ajaran Islam sudah mengalir di setiap darah daging. Dari kesekian anak, hanya satu diantara yang pindah Agama karena sang istri. Dalam bahasa Islam mendapat gelar "Murtad", medali emas intan berlian bagi pengikut Agamanya sekarang.

Semua Agama bagus, semua punya keyakinan tersendiri yang kuat, semua memiliki kepercayaan Super, semua saudara, dan semua memiliki kekuatan di luar nalar manusia biasa.

https://www.mysomer.com/2019/07/penghormatan-terahir-kisah-islam.html

"sebenarnya saya ingin mensholatkan bapak!! Namun begitu berat rasa ini kawan". Bisikan lirih ia sampaiakan kepada sahabat Biogrhapy.

Seperti kisah di atas menjadi pembuktian Sikap Bakti kepada orang tua yang sama sekali tidak ada. Banyak hikmah di balikik kisah di atas, seorang sahabat yang mengajak mensholatkan Bapak rekanya yang telah meninggal dunia di tolak dengan halus.

Penghormatan terahir seseorang adalah ketika ia meninggal dunia.


Sebaik-baiknya anak penganut Agama Islam adalah mendo'akan orang tuanya ketika meninggal, sebagai pembuktian ketika ia di depan peti jenazah.

"Hanya orang murtad yang tidak mensholatkan keluarganya ketika diantara keluarganya meninggal dunia"

Baca juga : Jangan pernah janji dengan orang yang sudah meninggal

Bagaimana kita menghormati sesorang yang sudah meninggal dunia. bukan sebuah alasan lantas sikap menghormati di kesampingkan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »