Isak tangis mewarnai kepergian seorang nenek tercinta yang telah lama mengasuh kami sejak kami kecil. Belum sempat kami membahagiakan beliau dengan keinginanya kini sudah pergi selamnya meninggalkan kami yang lugu dan polos kata tetangga sebelah.
Tidak seperti biasanya menjelang maghrib datang seekor kucing, putih dan abu-abu pada bulu kucing terlihat asing tak pernah kami lihat itu. Sesekali sahanat kucinh warna putih saja hanya menunggu di balik halaman penuh dengan rumput jepang yang kering dampak dari musim kemarau itu.
Baca juga : Nikmat sesaat sengsara seumur hidup
Sepertinya kucing itu sudah mengenal lolasi dan situasi rumah kami. Padahal, kucing liar itu baru kami lihat dalam waktu akhir-akhir ini, seblumnya belum pernah sama sekali.
" sebelum 40 hari jagan di tutup pintunya, biarkan terbuka setiap hari. Jika tidak ada orang datang main, atau larut malam mau tidur baru semua pintu di tutup " kata adik ipar menek yang sudah tak lagi di bilang muda.
Petuahnya sakral dan penuh misteri, inilah kehidupan di bumi pulau jawa penuh mitos dan misteri. Apakah petuah itu memang benar dan fakta jawa yang penuh misteri yang belum terpecahkan.
Belum genap satu bulan usai nenek meninggal, tidak ada selang waktu setelah pemakaman masih berdatangan kerumah terutama malam hari. Siapa lagi kalau bukan sanak saudara terdekat. Sesekali bahkan lebih dari lima orang para tetangga hanya menurututi kemauanya dan skiel dari hobynya untuk menemani hingga menjelang subuh.
Baru kami lihat, menyaksikan, betaap lucu dan lugunya kucing itu jika sudah sampai meja makan. Beruntung hanya kami yang mengetahui aksi kucing itu, jika bapak kami sudah tiarap seketika apa yang di sampingnya melayang Segera megusirnya dengan tegas dan misuh-misuh.
Walau hanya nasi dan tempe, terkadang kepala ikan Lele atau mungkin tulang ayam kami anggap jarang di makan selalu kami berikan untuk makan kucing itu tanpa sepengetahuan bapak. Ia juga lapar, ia juga mahkluk, dia juga butuh makan.
Kedatangan seekor kucing setiap habis Adzan Maghrib mengingatkan cerita guru kami waktu sekolah dalam Kisah Nabi Muhhamad SAW yang sangat mencintai kucing. Kami juga beruntung dengan ilmu Agama yang kami punya.
Baca juga : Jangan pernah janji dengan orang yang sudah meninggal
Keanehan tamu seekor kucing yang hanya datang pada waktu Maghrib saja itu, sepertinya membawa mitos semakin mendalam orang jawa. Entah kebetulan atau memang misteri yang sebenarnya terjadi di tanah jawa ini.
Tidak seperti biasanya menjelang maghrib datang seekor kucing, putih dan abu-abu pada bulu kucing terlihat asing tak pernah kami lihat itu. Sesekali sahanat kucinh warna putih saja hanya menunggu di balik halaman penuh dengan rumput jepang yang kering dampak dari musim kemarau itu.
Baca juga : Nikmat sesaat sengsara seumur hidup
Sepertinya kucing itu sudah mengenal lolasi dan situasi rumah kami. Padahal, kucing liar itu baru kami lihat dalam waktu akhir-akhir ini, seblumnya belum pernah sama sekali.
" sebelum 40 hari jagan di tutup pintunya, biarkan terbuka setiap hari. Jika tidak ada orang datang main, atau larut malam mau tidur baru semua pintu di tutup " kata adik ipar menek yang sudah tak lagi di bilang muda.
Petuahnya sakral dan penuh misteri, inilah kehidupan di bumi pulau jawa penuh mitos dan misteri. Apakah petuah itu memang benar dan fakta jawa yang penuh misteri yang belum terpecahkan.
Belum genap satu bulan usai nenek meninggal, tidak ada selang waktu setelah pemakaman masih berdatangan kerumah terutama malam hari. Siapa lagi kalau bukan sanak saudara terdekat. Sesekali bahkan lebih dari lima orang para tetangga hanya menurututi kemauanya dan skiel dari hobynya untuk menemani hingga menjelang subuh.
Baru kami lihat, menyaksikan, betaap lucu dan lugunya kucing itu jika sudah sampai meja makan. Beruntung hanya kami yang mengetahui aksi kucing itu, jika bapak kami sudah tiarap seketika apa yang di sampingnya melayang Segera megusirnya dengan tegas dan misuh-misuh.
Walau hanya nasi dan tempe, terkadang kepala ikan Lele atau mungkin tulang ayam kami anggap jarang di makan selalu kami berikan untuk makan kucing itu tanpa sepengetahuan bapak. Ia juga lapar, ia juga mahkluk, dia juga butuh makan.
Kedatangan seekor kucing setiap habis Adzan Maghrib mengingatkan cerita guru kami waktu sekolah dalam Kisah Nabi Muhhamad SAW yang sangat mencintai kucing. Kami juga beruntung dengan ilmu Agama yang kami punya.
Baca juga : Jangan pernah janji dengan orang yang sudah meninggal
Keanehan tamu seekor kucing yang hanya datang pada waktu Maghrib saja itu, sepertinya membawa mitos semakin mendalam orang jawa. Entah kebetulan atau memang misteri yang sebenarnya terjadi di tanah jawa ini.
