Sepandai Pandainya Orang Pandai Pasti Ada Kebodohan

Pandai - Siapa yang tak ingin Pandai semasa hidupnya, dalam hal apapun yang anda geluti, gemari, dan di tekuni. Kita tidak membahas masalah pendidikan atau pelajaran sekolah, dimana masa itu dalam tahap belajar merajut kehidupan, dan membentuk karakter seseorang.

Setelah anda lepas dari pendidikan, disinilah pembahasan manajemen kepandaian anda setelah bertapa dalam dunia pendidikan. Mencari kerja, menekuni sebuah bisnis, atau pengangguran, andalah yang akan menentukan pilihan.

Kami tidak menyangka, bahwa sebagian orang pandai telah menyimpan kebodohan yang sama sekali membuatnya menjadi bomerang. Pandai dalam urusan Bisnis, katakanlah sebuah Bisnis, ini fakta.

Baca Jauga: Kesalahan Dalam Urusan Cinta

Seorang rekan kami adalah pembisnis profesional, ia bergerak dalam bidang Properti mancakup kebutuhan komunikasi dan Broker calon pkerja Luar Negeri. Dalam sisi Kepandaiannya yang profesional meliputi, Mendset, Relasi, Ekonomi, dan Finansial. Siapa yang tidak mengaguminya dengan julukan seorang Juragan. Pasti bukan?

Namun disisi lain kebodohan telah tumbuh berakar pada dirinya, yakni dalam urusan Waktu, tidak bisa membaca keadaan, pada akhirnya menjdi Bomerang diri sendiri. Sekali dua kali katakanlah wajar, jika itu sering terjadi maka positif kekurangannya di situlah letak kebodohan.

Kami mengenal tidak hanya hitungan jari, bahkan sejak kecil kamu sudah saling mengenal akrab. Maka di situlah kami dapat menyimpulkan Sepandai Pandainya Orang Pandai pasti ada Kebodohan.

Tipe orang semacam ini gemar membuang waktu yang sama sekali tidak bermanfaat, walau hanya terkadang kadang namun sering terjadi.

Contoh kebodohan seseorang dalam mengatur waktu


Hari ini mendung bahwa cuaca tidak mendukung dan sering curah hujan karena fakta musim penghujan. Sementara mobil yang di kendarai kotor akibat perjalanan luar kota, Katakan Joglosemar (solo-jogja-semarang).

Tepat pukul 11.00 mobil masuk Loundry. Berapa jam jika mobil di cuci, tentu sudah paham bahwa maksimal 1 jam. Menunjukan pukul 12:00 selesai, padahal faktnya belum selesai.

sepandai pdandainya orang pandai pasti ada kebodohan

Dari jm 6 pagi hingga jam 11 siang kami tau persis aktifitas yang ia lakukan, nonton Televisi, internetan, Youtubean, ngopi sambil santai di kamar hotel. Tepat pukul 08:00 ia sempat kontak telepon rekan bisnisnya ketemuan pada pukul 15:00 di rumah rekanya (Demak).

Mendengar Adzan sudah menjadi tanggung jawab Keyakianan kami untuk sembahyang. Selesai cuci mobil pukul 12:30. Setelah itu kami akan melakukan perjalanan dari Semarang ke Demak.

Fakta lain yang kami perkirakan langsung perjalanan selesai Sholat Duhur menuju Demak. Pukul 13:00 banting setir ke kiri masuk ke sebuah Bengkel Khusus mobil Nisan. Keinginanya untuk servis tidak bisa di alihkan hari berikutnya. Manakala urusan perut juga di lalaikan hingga kami menahan lapar yang jauh dari warung makan.

Mata kami paham, bahwa bengkel ramai pengunjung hendak membenahi mobil-mobil mereka. Sedikitpun tak ada rasa sungkan dengan rekannya sedang kelaparan. Di mana tempat orang mengajak wajib merawat dan memenuhi kebutuhan dari segi makan dan minum, kali ini tidak.

Orang yang bijaksana, sudah tau bengkel ramai seharusnya makan terlebih dahulu baru masuk bengkel. Jika di dekat bengkel ada warung makan sama sekali tidak masalah.

Datanglah hujan semula hanya perkiraan, dan sedihnya besar pasak dari pada tiang. Pekerjaan seorang montir terganggu akibat teras tempat servis hanya setengah beratap setengahnya lagi los beratap langit. Terhalang dengan air hujan yang begitu lebat hingga perlahna pelan menggunakan payung ketika mengerjakan.

Kami hanya diam, berteduh dan menjuh dari bengkel di sebuah masjid terdekat. Menahan seribu lapar dan dahaga layaknya puasa. Memang kami sedang berlatih kesabaran.

Tepat pukul 14:25 kami baru keluar dari bengkel, apa boleh buat servis belum usai di tunda hari berikutnya karena waktu tak bisa di ajak kompromi.

Perdebatan antara ia dan rekanya di Demak sontak terjadi ketika kami sedang melakukan perjalanan. Itulah hadiah dari bomerang bagi orang pandai namun bodoh dam managemen waktu, hingga sampai lokasi pukul 18:30 dengan alasan macet di jalan. Lagu lama!

Dalam matematika waktu, sudah berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia olehnya. Lantas apa manfaat dari mencuci mobil yang telah memakan waktu 1 jam kemudian di guyur hujan.

Tidak hanya contoh itu saja, dan masih banyak kejadian menurut kami sangat memperihatinkan ketika Sang pandai terkena batu akibat kebodoh dalam mengatur waktu.

Apakah anda juga begitu, banyak membuang waktu yang sama sekali tidak bermanfaat setelah itu kecewa lantas putus asa yang berlebihan. Periksa kembali sikap anda dalam menyikapi waktu.

Baca Juga: Jangan Pernah Janji Dengan Orang Yang Sudah Meninggal

Jangan sekali kali memepermainkan waktu, jika anda tidak ingin di permainkan oleh waktu. Manfaatkan waktu sebaik mungkin dan situasi agar semua aktifitas anda selalu kondusif.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »