Persahabatan pandowo limo

Duduk di sebuah meja cafe berhias seribu rona lampu grmerlip, termehek mehek tawanya sulit untuk di tebak apakah, ia benar-benar bahagia atau malah sebaliknya memendam resah gelisah dalam hatinya.

Seolah mengelabui temanku karena paling cantik sak entero dunia, bagiku hanya biasa saja. atau mungkin, wanita itu paling putih di pulau sahabat kami yang tinggal di papua, bagiku semacam itu memang benar.

Rayuannya seakan ingin menjilat legitnya es krim vanila. tatapan matanya melipat pandangan di hadapanya, tak lain rekan ceria yang di meja bundar tepat mereka duduk santai. saling tanya "kau minum apa bos", salah tinggkah, senyum kecut, bahkan yang lebih memperihatinkan diam sambil menatap layar smartphon seolah sakit hati karena bugenfil.

Sunyinya malam seolah murka terselubungnya dunia jangkrik tiada hentinya berderik, bahkan lantunan katak berkotek hadir memberikan irama dzikir, semacam itulah kehidupan di kampung plosok kami tinggal.

Bagiku sudah hal biasa jika mendengar ocehan mereka semua, dan bagiku luar biasa memukau ketika mendengar lantunan musik Gigi D'Agostino DJ & Remix yang berjudul I'II Fily With You dengan Maccro Base yang khas disalah satu mobil sport temanku, walau berjarak satu kilometer telingaku masih sinkron dari glegernya base dan tribble dari mobil itu.

Persahabatan pandowo limo

Pandawa Lima, kemana ia pergi kemana ia bahagia penuh ceria tanpa sedikit ragu anak istri di rumah yang selalu khawatir ketika malam hingga dini hari tak kunjung pulang. tidak hanya semingu sekali, bahkan setiap malam mereka selalu bersama, menikmati semilirnya angin malam hiruk pikuknya di bawah pohon beringin sambil sorak gembira amat penuh menikmati lantunan lagu khas dangdut yang mereka gemari.

Tiada hari tanpa sunyi lantunan musik cafe dangdut di salah satu kota terdekat mereka tinggal. di situlah nama Pandawa Lima terbentuk suatu persahabatan yang erat dari kelima orang yang aku anggap gagah dan pemberani sebagai mana seorang lelaki.

Walau mereka semua bukan artis sinetron, wajah mereka sangat terkenal di salah satu cafe ternama itu. "best friend, is the party-party", (teman yang baik adalah senang-senag "hapy-hapy"), itulah semboyanya seorang bos.

Kebanggaan sebagai sahabat sejati atau hanya sebagai teman aplikasi sesaat yang masih perlu update, yang jelas mereka semua aku anggap sukses dan mereka adalah para pengusaha yang bergelar bos melainkan juragan.

Tahun Ketika itu

Tiga tahun sudah seperti pepatah "naik daun", siapa yang tak tau pandowo limo bagi masyarakat biasa maupun tokoh desa di kampung kami. dari yang kecil sampai dewasa, dari yang muda sampai yang tua, baik lelaki maupun perempuan mereka sedikit banyak juga megenal pandowo limo, lebih-lebih tokoh Janoko hampir satu desa mengenal semua.

Ini bukan rotasi bumi, melainkan perputaran waktu

Keterpurukan menghadang persahabtan mereka untuk Silaturohmi lagi seperti sedia kala lebih berkurang, walau hanya di antara salah satu yang terpuruk namun semakin hari semakin lebih asing persahabatan mereka. entahlah, karena malu, sungkan, atau mungkin gengsi, semakin jauh dan menjauh persahabatan mereka terlalu sulit untuk di jabarkan.

Anehnya, tema nama Pandowo Limo lenyap begitu saja di telan masa seiring lenyapnya nama persahabtan kurawa yang baru-baru saja berdiri setelah pandowo limo.

Semakin hari kian krisis moral, sikap acuh walau saling sapa saat berjumpa di jalan merubah segalanya. lebih-lebih kondisi temanku, jangankan mobil istri saja entah bagai mana kabar selanjutnya hingga saat ini.

Baca juga : Dicelah barisan kopyah hitam putih sholat berjamaah

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »