Fakta Gunung Taruwongso di malam Jumaat

Gunung Taruwongso adalah sebuah bukit yang terletak di dukuh Tengklik Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo selatan termasuk kota madya Surakarta jawa tengah. Ketinggian Gunung kurang lebih sekitar 500 meter dari permukaan dataran bumi.

Gunung Taruwongso
Gunung Taruwongso

Ky Ageng Banjaransari

Ya.. Nama tersebut adalah salah satu tokoh islam di masa zaman kerajaan majapahit yang di makamkan sebelah timur bukit Gunung Taruwongso.

Ky Ageng Banjaransari konon cerita masyarakat ada keterkaitan  persaudaraan dengan Ky Ageng Sutowojoyo di desa Majasto, 4 kilometer tepat di utara dari gunung Taruwongso.

Fakta Gunung Taruwongso di malam Jum'at
Makam. Ky Ageng Banjaransari

Makam Ky Ageng Sutowijoyo juga terletak di bukit Gunung yang di kenal julukan gunung Majasto, dimana gunung tersebut juga terkenal dengan julukan Bumi Harum. sementara gunung Taruwongso tidak ada unsur keharuman akan buminya. dari sudut pandang ketinggian antara gunung Taruwongso dan Gunung Majasto pun juga berbeda, gunung Majasto lebih rendah dari gunung Taruwongso.

Fakta Gunung Taruwongso di malam hari sakral maupun non sakral

Pengunjung bila mana ingin ziarah ke makam Ky Ageng Banjaransari tanpa di khawatirkan tata cara ziaran dan budi pekerti sopan santun di makam, semua akan di bimbing oleh juru kunci.

Selain menjadi tempat pelancong setahun sekali di Hari Raya Idhul Fitri (Lebaran) selama tiga hari berturut-turut, juga menjadi pelancong para penggemar sesirih di setiap malam jum'at yang ingin mendo'akan di makam Ky Ageng Banjaransari, menyendiri mendapatkan ketenangan jiwa atau sekedar ingin merubah suasana hening malam atau juga sekedar ingin menikmati teh com yang khas di warung moro seneng itu.

Tidak hanya warga setempat dan sekitar sebagai pengunjung tetap setiap malam sakral, melainkan pendatang berbagai kota pun juga hadir di gunung Taruwongso, baik lelaki maupun para ibu-ibu dari yang bermotor hingga pengendara mobil mewah.

Cerita berbagai cerita warga sekitar, konon seorang pendatang melakukan ritual Do'a bersama srombongan di makam Ky Ageng Banjaransari, di antara salah satu pengunjung mengirim serpihan Do'a di setiap malam jum'at secara berturut-turut.

Entah kebetulan atau Do'anya terkabul, ia mengadakan syukuran di halaman makam Ky Ageng Banjaransari bersama warga setempat dan para engunjung lainya. dan tidak hanya itu pula, bahkan seseorang juga melakukan ritual kejawen. ia selalu mengadakan pagelaran Ringgit Purwo (wayang kulit) setahun sekali di halaman depan makam.

Menurut Biography yang kami dapat ia adalah ahli sepiritual kejawen islam kelahiran Klaten yang berdomisili di Semarang saat itu. Namun beliau sudah meninggal sejak tahun 2015 silam, warga sekitar mengenal begitu akrab  karena setiap tahun di hari bulan dan tanggal pasaran sama selalu menyaksikan pagelaran wayang kulit yang beliau adakan di setiap tahun pada waktu itu.

Sampai saat ini juga masih banyak pendatang dari kampung bahkan dari pendatang dari berbagai kota lain yang hadir melkukan sesirih tirakatan atau Do'a bersama di makam Ky Ageng Banjaransari.

Tepat di hari kamis malam jum'at kliwon, sebagai mana hari paling ramai pengunjung di di gunung Taruwongso. selain malam jum'at kliwon juga banyak pengunjung, akan tetapi potensi pengunjung meningkat lebih cenderung di malam jum'at kliwon.

Hari-hari biasa pun juga tak kalah sepi pengunjung, jika ingin sekedar mengetahui lokasi atau penasaran jangan lewatkan sambil menikmati teh com yang khas kental dan manis dari kombinasi campuran teh dan gula batu di warung moro seneng, satu-satunya warung di sekitar makam bukit gunung Taruwongso tersebut.

Baca Juga: Ciri ciri orang di sekitar kita memiliki sifat pendengki

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »