Cerita unik | penomena alam pelangi kembar dan penampakan gubuk di lereng lawu

Penomena alam pelangi kembar dan penampakan gubuk dilereng gunung lawu



Ketika itu - rintik air hujan datang di sore hari. masih seperti biasa duduk di sebuah warung, toko klontong milik pak bongkeng (katakanlah begitu karena nama julukannya). di tempat itulah satu-satunya lokasi yang paling nyaman, damai, sejuk, dan indah nian panorama pemandangan alam, sangat tepat untuk melepas kepenatan saat bersama rekan-rekan nongkrong. tidak hanya siang hari, malam hari pun kami juga sering menikmati semilirnya angin malam terihasi gemerlap gemerlip lampu sederetan tawangmangu yang terlihat jelas dari pandangan desa kami. sungguh luar biasa Karanganyar tentram, desa kami kedungjambal pun ikut menikmati ketentramannya, walaupun tentrem tetangga kami tak pernah menikmati ketentraman rumah tangganya.

Sesekali menghirup kopi hitam mega mendung, sambil membicarakan yang tak jelas asal usul pokok permasalahan, yang jelas kami bercanda tawa ke utara lalu keselatan yang tak ada tujuan, itu sudah biasa bagi kami. terhening sejenak, kami semua dikejutkan dari teriakan bocah kecil yang sedang menyaksikan pelangi menghiasi cakrawala. anak itu nampak riang gembira, sepertinya lupa permintaan uang jajan kepada orang tuannya saat itu juga.

Ternyata benar, kami juga menyaksikan sebuah pelangi kembar muncul tepat di depan Gunung Lawu (gunung perbatasan jawa tengah dan jawa timur), nampakan begitu jelas indahnya rona pelangi yang mengundang pesona keindahan alam. tanpa berpikir hasil akhir, aku pun tertarik untuk mengabadikan pelangi tersebut dengan camera ponsel yang amat jadul saat itu.

Gelombang air persawahan sepertinya bukan pantai pasir putih di pesisir selatan jawa. serasa mustahil hingga hitungan menit, tiada henti angin bertiup melambai-lambai enggan mengusir pelangi pergi dari lokasi.

Rasa janggal di balik rimbunya sisa padi yang masih berdiri kokoh disana, obyek dan hasil foto tak sesuai ketika ku amati dengan cermat. beberapa kali ku pandang bukit gunung, tak segumapal awan putih menyelimuti puncak ataupun di lereng gununng lawu. sembari ku lihat hasil foto begitu jelas awan putih menyelimuti lereng lawu yang di sertai segumpal awan hitam.

Meskipun, ponsel Nokia N-73 tidak layak pakai di tahun ini, sama sekali aku tidak percaya jika camera posel mengelabuhiku saat itu juga. dan aku yakin, bahawa camera 73 tempo dulu tak begitu kejam seperti camera 360 saat ini.

Tepat di lereng pesisir selatan gunung, di balik keindahan rona pelangi kembar bersama nampak sebuah penomena gubuk, seperti rumah kecil nian tak terhuni. bukan pematang sawah yang selalu diam di tepi sawah di terpa angin hanya membisu. namun ini lain pematang sawah, melainkan pematang di lereng gunung yang bukan sembarang pematang.

Mereka di sekelilingku sama sekali tak mempercayai penomena alam itu benar terjadi, bahkan hanya sebuah lelucon semata dia kata kepadaku. dan ini memang hanya sebuah kebetulan terjadi, namun tidak setiap orang mendapatinya.

Entahlah, jika perdebatan saat itu tidak di akhiri mungkin tak akan selesai hari ini juga. dan keyakinanku bahwa apa yang terjadi saat itu atas Kuasa Sang Pencipta alam semesta. antara percaya dan tidak percaya, bahwa kehidupan yang tidak kasat mata memang benar-benar ada.

Dok.
minggu, tanggal 25 - 04 - 2010, pukul 17:09 WIB.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »